Sosialisasi Perbup Tentang Alokasi Dana Desa

Kabupaten Bulungan melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Melakukan sosialisasi perbup tentang ADD dan perbup pengadaan barang dan jasa

Kelompok Usaha Bersama

Kelompok usaha bersama yang perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan

Pembinaan Kelompok Pemanfaat dana Bergulir

SKPD BPMPD Kabupaten Bulungan melalui Kabid Pembangunan dan TTG melakukan monitoring dan pembinaan kepada kelompok pemanfaat dana bergulir di Lokasi Tias Tanjung Buka Kec. Tanjung Palas Tengah

Potensi Ikan Bandeng

Potensi ikan bandeng sebagai sumber mata pencaharian pendududk Tias Tanjung Buka Kec. Tanjung Palas Tengah

Senja di Tanjung Selor Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara

Senja di Tanjung Selor Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara

Santapan olahan hasil Laut

Santapan olahan hasil Laut di Tias Tanjung Buka Kecamatan Tanjung Palas Tengah

Pelaksanaan MAD Tutup Tanjung Palas Utara

Tenaga teknis bersama BKAD melakukan fasilitasi pelaksanaan MAD Tutup buku

Pages

December 29, 2008

Koleksi Email...SMIS Junior

Sebagai koleksi yang akan selalu tak tambah yang suatu saat akan aku bukukan ditambah dengan email-emailku yang masih sempat terkoleksi ...
.................................................................................................<>.................................................................
Yth. F-Kab dan FT-Kab


Berikut saya kirimkan Aplikasi Protan versi 4.1. Pada versi ini sudah ada menu cetak data progres fisik. sehingga untuk laporan fisik HOK PNPM Mandiri Perdesaan T.A 2008 sudah harus menggunakan Aplikasi ini.

Pada kiriman berikut sudah berisi data dari SPC yang di Fax beberapa waktu lalu dan masih perlu verifikasi lagi dari teman-2 karena beberapa kiriman Fax tidak jelas sehingga terjadi selisih angka pada alokasi BLM.

Untuk mengerjakan Laporan Progres Fisik teman-2 harus menginput terlebih dahulu 2% Op. UPK dan 3% Op TPK (Bagi yang hanya mengirim SPC tanpa ada 2%upk dan 3%TPK).

Beberapa hal untuk dapat perhatian yaitu :
1. Download yang diperlukan (jika butuh contoh bisa lihat Protan Kutim, Protan PPU)
2. Bagi Kab yang belum lengkap datanya agar segera dilengkapi.
3. Jika ada pertanyaan bisa melalui email kendala dan masalah teknis tentang protan.
4. Sampai saat ini yang belum mengirim SPC PNPM-MP TA 2008 : Kab Nunukan, Malinau

Terima Kasih kepada Kab. Kutim yang telah memanfaatkan Protan (SPC PNPM-MP TA 2008 sudah tercover kedalam Protan) dan tidak mengalami masalah dalam entry data. Dan untuk 7 kabupaten yang lain (kecuali Kutai kartanegara) belum ada respon sama sekali tentang kendala/ kesulitan pemanfaatan Protan.


Demikian untuk sementara mudah-mudahan bermanfaat.


regard


Tri Setyo
.......................................................................................<>.................................................

Beri bendera pesan iniRe: Aplikasi Protan,22 Desember , 2008 08:52Dari:"MIS Kaltim" Melihat detail kontakKepada:"ppk Bulungan" , "pnpm ppu" , "PNPM Paser" , "PNPM Malinau" , "pnpm kutim" ...lanjut
Ysh. Teman-teman F-Kab dan FT-Kab
di Peraduan Tugas


Melanjutkan tentang Protan yang akan menggantikan SIP 2008 yang sekarang masih digunakan teman-teman. Berikut saya kirimkan Protan versi 4.0 (protan Ibunda) karena dirilis pada 22 Desember bertepatan dengan hari ibu. Pada Versi ini sebetulnya tidak jauh beda dengan yang beberapa waktu lalu saya kirimkan.

Juga berikut saya kirimkan petujuk pengisian yang berisi tabel keterangan konversi kegiatan yang dulu di SIP Ada atau tidak ada bagaimana pilihan untuk di Protan dan agar konversi ini menjadi bahan diskusi teman-teman F-kab, FT-Kab bersama FK, FT karena masih dijumpai penulisan usulan di SPC yang belum menggunakan standart bahasa (Kedaerahan). Hal ini saya lampirkan karena beberapa hari yang lalu saya mendapat pertanyaan dari Mas Samtoso (Operator Berau) tentang kegiatan yang didalam protan tidak ada pilihannya. Tidak ada yang sulit dalam entry data SPC kedalam protan dan saya sangat berharap teman-teman Operator Kabupaten dapat berperan aktif karena jika semua dikerjakan F-kab/ FT-Kab tidak akan selesai. Jika ada yang kurang jelas tentang jenis kegiatan bisa ditanyakan/didiskusikan dengan FT-Kab atau F-Kab.

Beberapa contoh SPC yang sudah berhasil dientry kedalam protan diantaranya Kabupaten Kutai kartanegara masih kurang 1 kecamatan (Kotabangun) dari 9 kecamatan dan masih harus ada revisi lagi karena beberapa kecamatan Alokasi BLM 94% seharusnya tetap 100% (dana yang ditunda di 2009).

Saya berharap disela-sela akhir tahun ini semua SPC sudah dientry ke dalam Protan sehingga di awal Tahun 2009 sudah bisa tercover kedalam Aplikasi protan dan Karena Aplikasi Protan ini akan menjadi bahan evaluasi dari Bidang MIS pada saat Rakornas yang rencana di bulan Januari 2009,

Demikian sedikit semoga dapat menjadi perhatian dan atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.


Regard


Tri Setyo W.


Nb : - Untuk menghapus lokasi kabupaten yang lain, Import dari protan versi 1.2 ke versi 4.0
jika ada kesulitan bisa menghubungi saya online 24 jam, hari minggu dan libur tetap melayani sepenuh hati



.......................................................................................<>.................................................


Beri bendera pesan ini
Re: Aplikasi Protan
Jumat, 21 November, 2008 08:52
Dari:
"MIS Kaltim"
Melihat detail kontak
Kepada:
"ppk Bulungan" , "pnpm ppu" , "PNPM Paser" , "PNPM Malinau" , "pnpm kutim" ...lanjut


Protan ini sudah pernah saya coba meminta trial di kabupaten PPU dengan persetujuan Korprov dengan asumsi jumlah kecamatan dan desa yang sedikit serta F-Kab yang sudah senior dan ternyata tidak ada keluhan (tidak ada keluhan ada 2 kemungkinan tidak dilaksanakan atau lancar-2 saja).

maka dengan persetujuan Korprov juga pada kesempatan ini disemua kabupaten sudah harus memanfaatkan aplikasi Protan ini untuk mengelola data kegiatan PNPM Pandiri Perdesaan T.A 2008 dalam rangka evaluasi dan pengembangan Management Information System yang menjadi pusat bertanya berbagai pihak mengingat PNPM semakin terkenal di semua lapisan masyarakat.


di tunggu aspirasi dan tanggapan dan datanya


----- Original Message -----
From: MIS Kaltim
To: ppk Bulungan ; pnpm ppu ; PNPM Paser ; PNPM Malinau ; pnpm kutim ; pnpm Berau ; iwan nunukan ; PNPM PPK Kukar ; PNPM PPK Kubar
Sent: Friday, November 21, 2008 9:44 AM
Subject: Re: Aplikasi Protan

Pada Protan versi 1.2 ini sudah ada menu cetak data untuk SPC.

dan mohon dapat dipahami juga filosofi dari penyediaan baseline data ini. temen-2 tidak bisa langsung entry data SPC ke form 28. Saya berharap ini bukan menjadi tambahan beban pekerjaan karena teman-teman operator hanya berkewajiban mengentry data saja sedang sumber diperoleh dari proposal desa atau dokumen MMDD.

Jika ada trouble/ error/debug yang muncul pada saat entry data agar dapat segera menghubungi saya bisa SMS atao telpon di 081253212025 atu telpon kantor 0541-7772515.

Thanks atas bantuan dan kerjasamanya.







----- Original Message -----
From: MIS Kaltim
To: ppk Bulungan ; pnpm ppu ; PNPM Paser ; PNPM Malinau ; pnpm kutim ; pnpm Berau ; iwan nunukan ; PNPM PPK Kukar ; PNPM PPK Kubar
Cc: Korprov Kaltim
Sent: Friday, November 21, 2008 9:29 AM
Subject: Aplikasi Protan

YSH, Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator Teknik Kabupaten
di Lokasi Tugas

Menindaklanjuti Hasil Rapimnas dan dalam rangka penyediaan base line data usulan kegiatan yang mengkerucut sampai terbitnya Surat Penetapan Camat (SPC) adalah berawal dari rekap gagasan di desa (Form 3).

Dalam hal tersebut maka Aplikasi Protan (Program Aplikasi untuk mengelola Data Kegiatan) ini selanjutnya akan menampung semua gagasan yang ada di desa yang mungkin ada puluhan atau bahkan ratusan. Yang selanjutnya dari gagasan tersebut akan mengkerucut sesuai kemendasakan dan kebutuhan yang ada di masyarakat pada saat MKP dan MD perencanaan, MAD Prioritas Usulan dan MAD Pendanaan.

Tujuan dari Program Aplikasi ini adalah sejalan dengan alur MMDD yang sudah di lakukan teman-2 hingga munculnya RPJMDes. sehingga kita akan tahu gagasan mana yang belum terdanai oleh PNPM serta dengan aplikasi protan ini pada tahun berikut (2009 dan seterusnya) temen-2 tidak usah menginput ulang data gagasan yang sama kecuali ada penambahan gagasan di desa/dusun.
Aplikasi ini akan menggantikan database SIP 2008 yang pernah saya berikan karena dengan Protan ini mudah-2an di bulan Desember ini selesai untuk form Lap Fisik HOK dan Realisasi Penyaluran Dana dan untuk sementara data kegiatan PNPM mandiri Perdesaan T.A 2008 agar sudah menggunakan form-2 baru yang juga saya sertakan di File attacmenth.

Tidak ada kesulitan dalam entry data ke dalam aplikasi Protan ini karena tidak jauh beda dengan Protak dan data inputannya pun di kabupten pasti ada karena form 3 (rekap gagasan) adalah bagian yang tak terpisahkan dari proposal kegiatan yang diajukan oleh desa. dan juga ada di dokumen MMDD. Teman-2 Fas-kab dan FT-Kab agar memanfaatkan Supporting Staff/Operator Komputer yang ada dalam entry data gagasan ini.

Demkian untuk dapat perhatian dan kerjasama temen-2 karena hasil entry teman-2 operator akan dijadikan bahan evaluasi pada hari selasa 25 Nopember 2008 minimal 1 kabupaten 2 kecamatan sudah bisa dientry ke dalam Aplikasi Protan mulai form 3, Form 4, form 15 dan form 28 dan dilanjutkan untuk kecamatan yang lain.

Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan banyak terima kasih.

Regards


TRI SETYO WALUYO
PNPM Mandiri-Perdesaan I Provinsi Kal-Tim I MIS Spesialist
JL. Kenangan I NO.67A SAMARINDA, Telp/Fax 0541-7772515
08195034479 I setyotri@gmail.com, tri_setyo@telkom.net I

.......................................................................................<>.................................................
Uji Coba Protan
Tri Setyo
to pnpm_ppk_ppu
show details 9/4/08
Reply

Yth. F-Kab PPU
Berikut saya kirimkan Program Data Kegiatan (Protan) dimana database ini basisnya adalah hasil penggalian gagasan di kelompok sehingga yang akan dientry adalah puluhan atau bahkan ratusan gagasan dari setiap desanya. Jika sudah, gagasan tersebut mana yg akan dijadikan usulan di MD Perencanaan tinggal kita pilih. dan seterusnya sehingga mohon dapat diinventarisir kebutuhan entry data dari setiap desa (form 3) rekap penggalian gagasan kelompok. dan kemudian dimasukkan di Protan. ini akan membantu sekali jikalau ditahun 2009 nanti dari sekian ratus gagasan itu ada lagi yg akan di ajukan ke MD perencanaan kita tidak akan entry ulang lagi. Untuk report dsbnya masih dalam pengerjaan. mohon bantuan agar bisa dicoba dan dikerjakan. mohon maaf sebetulnya saya ada jadwal Perjalanan dinas ke PPU tapi dari Team Leader yang disetujui setelah tanggal 8 September 2008. jadi lewat dech.......Insyaallah hanya bisa ke Berau dan Kubar. Tapi gk pa2 juga kata pak Bos...PPU khan
F-Kabnya Senior jadi gk usah terlalu dikunjungi gk pa2.
Demikian disampaikan atas bantuannya disampaikan terima kasih


Regards

TSW

July 28, 2008

…..Menggagas Masa Depan Desa (MMDD)….

Tri Setyo Waluyo (Sp.MIS Prov-Kaltim)

Sebagai salah satu bagian dari pelaku pengentasan kemiskinan nasional kita tentu senantiasa tersentuh oleh mencuatnya berita-berita ketimpangan sosial, hingga kasus yang paling kritis seputar persoalan kemiskinan. Untuk itu kita juga mencoba senantiasa belajar dan berusaha mereview dari kekurangan-kekurangan yang kira-kira masih perlu dibenahi bersama khususnya lingkup MMDD sebagai tahapan "master key" dalam implementasi program di lapangan.
Pada beberapa kegiatan rakor FK yang terakhir saya ikuti, ada beberapa pertanyaan yang terlontar seputar masihkah perlu MMDD dan aktifitas pendataannya dilakukan kembali pada PNPM MP tahun ini, ataukah cukup dengan hanya review data tahun sebelumnya?, mengingat proses yang sudah dilakukan sebelumnya sudah cukup memadai, sudah terjilid rapi dan bercermin pengalaman selama ini dapat diprediksi tidak akan mengalami perubahan yang signifikan oleh masyarakat di tahun ini.
Gambaran MMDD lingkup wilayah kita tersebut terasa bahwa ada sesuatu yang senantiasa belum tuntas, yaitu bagaimana MMDD dapat benar-benar sudah mengidentifikasi akar masalah kemiskinan dengan pisau analisa masyarakat itu sendiri dan kemudian menelorkan usulan prioritas yang prospektif terhadap sasaran program, serta kegiatan yang benar-benar tanggap menjawab realitas kemiskinan. Jawaban-jawaban yang berorientasi proses seperti menjabarkan teknis MMDD sebagai: sosialisasi di dusun mengenai program dan sasarannya - pemetaan sosial - penggalian gagasan, lalu syarat partisipasi yang memadai dan sedapat mungkin banyak melibatkan stake holder yang ada di komunitas dusun tsb, revitalisasi format-format pendataan MMDD dan outputnya, dll. adalah faktor-faktor yang oleh fasilitator lapangan dipandang subyektif untuk senantiasa dijadikan jaminan lahirnya gagasan-gagasan berpihak yang dimaksud, disamping itu teknis untuk ini membutuhkan kemapanan antar pelaku ditingkat desa/dusun cukup menyita banyak sumber daya. Sebetulnya jika berdialog panjang dengan beberapa teman-teman FK dan F-Kab untuk mencoba mengenal substansi persoalan ini maka akan bermuara pada adanya kesan bahwa fasilitator lapangan cenderung kehilangan akal menghadapi beberapa masalah psikologi lapangan yang relatif sama setiap tahunnya serta adanya bentuk kehati-hatian dalam memfasilitasi jenis usulan kegiatan tertentu yang tidak lazim agar nantinya tidak berdampak menyulitkan.
Untuk itu, mungkin sudah saatnya bentuk kerjasama lebih dikongkretkan dengan lebih terbuka menyerap informasi/alternatif kegiatan berbasis masyarakat dari sektoral pemerintahan atau stake holder lainnya untuk salah satunya ditawarkan sebagai reverensi pada kegiatan MMDD (sebagaimana tawaran parameter kemiskinan dari program/lembaga BPS, dll.). Mungkin dengan langkah ini pula kita dapat lebih melengkapi daftar Tabel Kegiatan (TBKegiatan. Dibutuhkan juga penjelasan-penjelasan koridor serta share best-practice yang memadai terhadap beberapa usulan-usulan yang rentan dikategorikan kegiatan UEP seperti peningkatan keterampilan masyarakat, pengadaan sarana yang bertujuan menunjang kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti gilingan Ubi, dll. agar turut memperkaya proses transaksi kegiatan tanpa beban ditingkat fasilitasi lapangan.
Mungkin terlalu ideal jika kita dapat meyakinkan fasilitator/kader lapangan untuk dapat berani bertanggung jawab atas masalah kemiskinan diwilayah mereka berhadapan dengan media, namun dengan mendorong proses yang lebih maksimal dilapangan akan membantu kita semua untuk percaya diri.
Semoga dengan memperkaya proses MMDD menjadi ajang bursa identifikasi (ada tawaran reverensi alternatif dan pengetahuan untuk resolusi dari pihak-pihak external) untuk transaksi kepentingan masyarakat (miskin), dapat menjadi salah satu terobosan dikegiatan ini agar lebih menarik lagi untuk dibicarakan lapisan masyarakat setiap tahunnya.
Soal keterlambatan gaji hingga saat ini, rasanya sudah cukup untuk mengajarkan kita lebih mengerti kesulitan orang miskin. Dan merasakan bagaimana kita melepaskan diri dari kesulitan hingga kita berpikir “BANGKIT BERSAMA UNTUK MANDIRI” sebagaimana apa yang kita idamkan dan sampaikan pada masyarakat.

June 21, 2008

KISAH PERJALANAN PENDAMPING MASYARAKAT

Pengalaman pendampingan masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Pedesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) , dahulunya bernama Program Pengembangan Kecamatan (PPK) bermula pada tahun 2003 sebagai Fasilitator Magang (FK Magang), pada saat itu program diharuskan untuk memenuhi kouta perempuan yang terlibat dalam program minimal 30%, maka di buka kesempatan untuk saya sebagai FK magang.
Pertama kali bertugas ditempatkan di kecamatan Pagar Wojo Kabupaten Tulung Agung Propinsi Jawa Timur. Penugasan ini tidak berlangsung lama, seiring dengan dihapusnya FK Magang, maka saya ditawari untuk menjadi Fasilitator Teknik, tetapi untuk di tempatkan di luar jawa , tepatnya Kalimantan Timur. Karena sudah merasa tertarik dengan program ini, dengan berat hati saya terima kesempatan ini. Setelah turun Surat Perintah Tugas (SPT) , ternyata saya di tempatkan di Kabupaten Nunukan kecamatan Lumbis.
Pada tanggal 10 Oktober 2003, untuk pertama kali saya pergi menuju Kalimantan Timur, pesawat Merpati yang aku tumpangi mendarat di kota Tarakan, perjalanan di teruskan ke kota Nunukan. Untuk menuju kota Nunukan perjalanan dapat di tempuh dengan dua cara yaitu lewat laut dan Udara, dan keduanya harus melalui kota Tarakan terlebih dahulu, hal itu tidak terbayangkan sama sekali kalau untuk menuju Kabupaten Nunukan perjalanannya cukup rumit, Perjalan seperti ini jauh dari perkiraan saya, karena bayangan saya, perjalanan ke lokasi tugas itu lancar dan alat trasnportasi pun tersedia sepanjang waktu, tetapi ternyata untuk ke kota Nunukan pun perjalan sarana trasnportasi terbatas dan itu jam perjalannnya di batasi pukul 13.00 siang. Berdasarkann informasi yang saya dapatkan kota Nunukan merupakan kepulauan kecil dengan 6 kecamatan. Dengan perasaan bingung dan penuh tanda tanya kalau ke kabupaten saja transportasinya susah, bagaimana ke kecamatan ?. Dengan memendam beratus-ratus pertanyaan tentang lokasi tugas dan rasa cemas dihati perjalanan tetap saya lanjutkan agar mendapatkan jawab rasa penasaranku. Berangkatlah saya ke Nunukan dengan menumpang Speed Boad, kebetulan Speed Boad Pada hari itu untuk menuju Nunukan dan perjalanan tersebut memakan waktu 2,5 Jam bila cuaca normal. Setalah tiba di kota Nunukan kekagetanku bukan berkurang tetapi makin bertambah, karena ternyata kota Nunukan dibandingkan dengan ibu kota kabupaten di pulau Jawa hanya seramai kota kecamatan itu pun kota kecamatan pinggiran (bisa di bayangkan keramaian di kota itu?) dan di kota ini semuannya serba mahal baik keperluan hidup maupun biaya makan, tetapi ada hal membuat saya berbesar hati karena saya tidak sendiri bertugas di kecamatan Lumbis tidak sendirian tetapi ada 2 orang teman yang ditempatkan disana. Setelah mendapatkan pengarahan dari KM-Kab (sekarang Fas-Kab) kami berangkat menuju kecamatan Lumbis, rasa penasaran ku sudah mulai terjawab dan saya sudah dapat gambaran kalau kecamatan lokasi tugasku, daerah dan keramainnya pun tentu akan jauh berbeda, karena ibu kota saja masih sepi apa lagi kecamatan!.
Letak kecamatan Lumbis berada disebelah barat kota Nunukan, perjalanan ke kecamatan lumbis ada dua jalur yaitu lewat Kabupaten Malinau dan melalui kecamatan Sebuku kemudian di lanjutkan dengan alat transportasi darat. Setelah berkoordinasi kami sepakat berangkat ke lokasi tugas dan jalur yang kami tempuh yaitu melalui kecamatan Sebuku, untuk ke kecamatan Sebuku dari kota Nunukan kita harus naik speed boad kecil dilanjutkan dengan kendaraan roda empat. Perjalanan ke Kecamatan Lumbis dari kecamatan Sebuku jalan yang harus kita tempuh bukan jalan Aspal tetapi jalan tanah, bila pada saat musim hujan jalanan menjadi becek kendaraan yang kita tumpangi terkadang kita juga harus ikut menarik kendaraan karena tidak dapat dilewati akibat rusak jalan yang sudah terlalu parah, dan bila musim kemarau jalan tersebut penuh debu yang membuat sesak dan badan kita penuh debu.

Setibanya kami di kecamatan Lumbis, untuk memulai aktifitas sebagai Fasilitator, kami terlebih dahulu koordinasi dengan PjOK dan Camat, diketahui bahwa desa di Kecamatan Lumbis berjumlah 77 desa yang letaknya tersebar daratan dan bantaran sungai. Untuk memudahkan kami dalam bertugas kami mengadakan orientasi pengenalan lapangan/ wilayah, setelah kami ketahui bahwa tempat kami bertugas kesulitannya cukup tinggi, bila katagori wilayah di PPK hanya ada Normal, sulit dan Sangat Sulit maka saya berkesimpulan daerah tersebut masuk pada katagori super sulit karena apa?
1. Terdapat 77 desa yang tersebar di pegungungan dan sepanjang bantaran sungai.
2. Transportasi yang digunakan sangat terbatas berupa perahu bermotor.
3. Biaya, Transportasi, hidup yang tinggi dan terbatasnya saran penunjang kerja.
4. Jalur sungai yang dilalui bukan aliran sungai dengan tipe aliran yang tenang, akan tetapi jalur dengan aliran sungai yang mempunyai jeram-jaram yang membahayakan nyawa.
5. Untuk alat transportasi darat terbatas, bila tidak dapat meminit waktu yang baik, bisa-bisa kita berjalan berpuluh-puluh kilometer untuk menuju atau pulang dari lokasi tugas.

Setelah mengenal wilayah tugas dan untuk memudahkan dalam bekerja kami mencoba untuk membagi desa-desa tersebut dalam bentuk cluster. Pembagian cluster yang kami lakukan ada 27 cluster dengan 6 cluster di daerah bukan bantaran sungai dan 21 cluster di daerah sepanjang bantaran sungai.

Suka duka dalam menjalankan tugas di tempat ini, kami rasakan cukup unik karena kami harus pinter-pinter untuk meminit waktu dan keuangan. Untuk 1 kali perjalanan saja perlu biaya Rp 2 juta karena bensin yang diperlukan mencapai 2 drum dengan kapasitas 150 liter itu baru untuk cluster disepanjang bantaran sungai belum untuk 6 cluster yang berada di daratan. Strategi yang kami lakukan untuk mengadakan pendampingan ke masyarakat yaitu dengan mendatangi cluster paling hulu dahulu ( Cluster Muntai Sukilam wilayah Desa Tau Lumbis), sambil berjalan ke hulu kami mulai dari hilir menyebarkan undangan atau perintah tugas yang harus dilaksanakan setiap cluster tersebut , bila sudah sampai di hulu kami istirahan sejenak sambil menunggu cluster hulu menyiapkan tugas yang harus mereka lakukan (misalnya musyawarah desa, maka kami menunggu aparat desa untuk mengumpulkan masyarakat baru acara tersebut dapat di laksanakan). Bila cluster hulu telah selesai maka, kami melanjutkan perjalanan ke hilir, cluster sebelumnya, di sini biasanya kami tidak perlu menunggu terlalu lama karena aparat desa sudah mempersiapkan apa yang harus dilaksanakan berdasarkan penugasan yang telah kami berikan pada saat kami akan ke cluster yang paling hulu. Akan tetapi dalam pendampingan didaerah terpencil bukan segampang yang kita bayangkan, walaupun jumlah penduduknya sedikit tetapi untuk mengumpulkannya mengalami kesulitan karena kehidupan sehari-hari masyarakat berladang dengan sistem ladang berpindah maka mereka sering meninggalkan perkampungan berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dan ada satu keunikan lagi mata pencaharian mereka ada yang mencari kayu gaharu yaitu semacam kayu yang mana kayu ini berminyak dan minyaknya wangi sekali serta nilai jualnya sangat mahal, untuk mendapatkannya saat sulit bisa berbulan-bulan orang masuk hutan baru bisa mendapatkannya. Kalau sudah demikian, kami terpaksa harus menunggu mereka pulang dan malam harinya baru kami laksanakan acara kegiatan. Selain hal tersebut di atas, tantangan tugas bukan hanya datang dari wilayahnya saja tetapi juga dari masyarakat dan petugas perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia, pertama kami menjalankan tugas kami dicurigai kalau tugas yang kami jalankan ini tidak resmi (illegal), untuk itu kami lakukan pendekatan dan penjelasan dan membawa bukti-bukti kuat agar masyarakat dan penjaga perbatasan Sabah – Indonesia ( karena wilayah kerja kami ada desa yang berada diperbatasan Malaysia dan Indonesia yaitu Cluster Sabindo/ Sabah –Indonesia) dapat menerima dan dapat bekerja sama sampai masa tugas kami dikecamatan itu berakhir digantikan dengan FK yang lain.

Pada tanggal 5 Mei 2006, setalah mengalami demobilisai selama 3 bulan, saya di panggil kembali bertugas dan ditempatkan di kecamatan Sesayap Kabupaten Bulungan. Di kecamatan ini terdapat 12 desa tetapi berada di satu wilayah daratan, wilayah ini tantangannya yaitu jalan yang ada bisa dikatakan jalur yang tidak layak untuk dilewati oleh kendaraan bermotor, karena apa jalan masih tanah dan becek di musim hujan serta sempit dan didaerah pegunungan.
Di kecamatan sesayap saya bertugas hanya berjalan 1,5 tahun, karena pada tahun awal 2007 saya dipindahkan ke kecamatan Sekatak kabupaten Bulungan dengan 22 desa, dan tingkat kesulitan yang sama dengan kecamatan Sesayap, bahkan ada 1 desa harus di tempuh melalui sungai dalam waktu 1 jam. Di kecamatan Sekatak tantangan terberat datang dari masyarakatnya sendiri, karena masyarakat sudah terbiasa dengan uang Vi/bantuan dari perusahan sehingga untuk diajak membangun desa kita mengalami kesulitan di tambah lagi dengan program daerah yang sudah ada sejak tahun 2005 yaitu PPMD dengan pola 75 % dana dibagi rata ke desa dan 25 % kompetsi sehingga menambah beban kita dalam mengajak masyarakat untuk berparitisipasi dalam kegiatan PNPM-PPK. Di kecamatan ini strategi yang kami lakukan yaitu konsisten memegang aturan main dalam PNPM-PPK dan tegas dalam setiap pelaksanaan tahapan kegiatan sehingga masyarakat dapat memahami dan tidak mencoba untuk mempermainkan program sehingga pada akhirnnya masyarakat dapat mengerti dan program untuk tahun 2007 pada kecamatan Sekatak dapat kami selesaikan pada bulan Mei 2008 walau start kegiatan sering kekurangan Fasilitator sampai sekarang tulisan ini dibuat FT sendiri tidak ada FK.

PNPM-MP MASUK WILAYAH PERBATASAN

Oleh Mas Budi Riyanto FT-Kab Malinau

A Sekilas Pandang Kecamatan Kayan Hulu
Kec Kayan Hulu termasuk salah satu Kecamatan yang terletak di daerah perbatasan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur, sejak Di mobilisasinya tenaga fasilitator pada tanggal / bulan 3 Pebruari 2008 baru saat ini tanggal 22 April 2008 mereka bisa berangkat menuju Kecamatan Kayan Hulu yang didampingi oleh Fasilitator Teknik Kabupaten.
Pesawat Jenis Perintis yang mempunyai Kapsitas 5 orang adalah satu-satunya Pesawat yang bisa membawa mereka menuju Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan itu memang belum bisa diakses melalui jalan darat dan jalur apapun, hanya Transportasi Udaralah satu-satunya yg bisa digunakan. Saat ini Pemerintah baru bisa membuka jalan dari kecamatan kayan Hulu menuju luar Kecamatan hanya beberapa ratus meter saja. Dan itupun masih berupa jalan tanah asli yang belum ada perkerasannya dan sewaktu-waktu bila hujan tiba kondisinya sangat licin dan susah untuk dilewati, baik roda empat maupun roda dua.
Kecamatan kayan Hulu memang betul-betul sangat Terisolir dan, ada 5 Desa yang masuk wilayah Kecamatan tersebut, Jalan / akses menuju antar desa satu kedesa satunya lagi masih jalan setapak, dan ada juga yg harus menggunakan perahu ditambah dgn jalan kaki apabila akan menuju desa tersebut dari ibukota Kecamatan, didalam desa sendiri masih belum ada jalan poros desa, semua relatif masih jalan lingkungan yang lebarnya rata2 hanya 1,5 Meter saja dan kondisinya adalah jalan semenisasi yang rusak dan selebihnya adalah jalan tanah.
Hanya ada Kantor Kecamatan dan Puskesmas saja yg kelihatan lebih layak dibanding bangunan yg lain itupun baru beberapa bulan yg lalu baru selesai dibangun। Dan banyak lagi bangunan sarana pelayanan masyarakat yg blm bisa ditata secara apik, seperti :
  1. Bandara Long Nawang, Landasan pacu / Run Away Pesawat hannya beberapa ratus meter saja dan itupun berupa jalan rumput yg sewaktu-waktu turun hujan dipastikan Pesawat tidak bisa melakukan Landing karena Licin & membahayakan Pesawat।
  2. Jalan menuju Bandara tersebut masih berupa jalan setapak, dikanan kiri masih banyak rumput dan semak-semak belukar. ( Fas T Kab & FK/FT ) sudah berjalan menuju Bandara tersebut dgn jalan kaki dari Kantor Kecamatan, ± 2,5 Km
  3. Jadwal penerbangan Subsidi Pemerintah dgn Pesawat Perintis dari dan menuju Malinau Kayan Hulu hanya satu kali dalam seminggu, tetapi sewaktu-waktu bisa berubah menurut kondisi yg hanya bisa ditentukan oleh Pilot pesawat tersebut।
  4. Jaringan Listrik dari PLN belum ada, disana hanya mengandalkan Jaringan Listrik Tenaga Surya yg hanya menyala pada pukul 6 Sore hingga jam 10 Malam। Penerangan Jalan Umum ( PJU ) belum kelihatan sepanjang jalan jadi praktis gelap gulita pemandangan malam yg ada diwilayah ini.
  5. Jaringan Tilpun belum bisa dipasang diwilayah ini, jadi hanya Radio SSB saja yg bisa dipergunakan untuk komunikasi dengan Luar Kecamatan, itupun hanya dimiliki oleh beberapa Instansi saja, seperti kantor Kecamatan, kantor Perhubungan, Polri dan Kodim setempat।
  6. Seperti kebanyakan daerah lain walaupun agak terpencil, tetapi msh kelihatan lalu lintas Kendaraan roda dua dan Empat melakukan aktifitas sehari-hari, Tetapi di Kec Kayan Hulu pemandangan seperti itu nyaris tidak nampak.
  7. Alat-alat yang digunakan untuk memindahkan material seperti batu dan pasir memakai tenaga manusia ( Ibu-ibu / IWEK-IWEK Bhs Kenya ) Batu Koral 1 M3 = Rp 175।000,- Pasir 1 M3 = Rp 200।000,- karena langkanya Kendaraan, Jalan belum Lebar dan Bensin 1 Ltr = Rp 19।500,-। Sehingga tenaga tersebut dibilang efektif untuk saat ini.Kebanyakan masyarakat mata pencariannya adalah Petani / Berladang dan hasil ladang pertaniannya hanya untuk dikonsumsi sendiri karena kalau harus dijual keluar daerah, bisa dipastikan biaya angkutnya akan lebih mahal karena menggunakan Pesawat Udara.

Kronologis Perjalanan Fas T Kab, FK & FT ke Kecamatan Perbatasan “Kayan Hulu ( LONG NAWANG ) ”

Setelah menunggu sekian lama mulai bulan Pebruari hingga tanggal 22 April 2008, Fas T Kab, FK / FT baru bisa berangkat menuju Kecamatan Kayan Hulu dengan menggunakan Pesawat jenis Perintis ( TRIGANA AIR ) kapasitas 5 Orang। Berkat rekomendasi & Fasilitasi oleh Bpk Jhon Camat Kayan Hulu. Berangkat direncanakan Pukul 07.30 Waktu Malinau biaya Rp 191.000,- ( Subsidi Pemerintah ), krn cuaca buruk kami baru bisa terbang pukul 14.15

Setelah Perjalanan kurang lebih 70 Menit, seharusnya kami diturunkan di bandara Long Nawang Kayan Hulu, tetapi karena cuaca buruk Pilot memutuskan untuk Landing di bandara Long Apung Kayan Selatan krn Landasan pacu ( Run Way ) Bandara Long Nawang ( Kayan Hulu ) Licin karena Landasannya hanya rumput bukan Aspal ( Flexible Vapement / Aspal Penetrasi, Hot Mix

Setelah Landing di Bandara Long Apung ( Kayan Selatan ) kami melanjutkan perjalanan ke Kec Kayan Hulu dengan menggunakan Perahu dengan biaya Rp 500.000,- satu kali perjalanan dari Long Apung ke Kayan Hulu kurang lebih 45 Menit

Tiba di kecamatan Kayan Hulu kurang lebih pukul 17.10 Waktu Kayan Hulu, sementara kami menginap di Rumah Bapak Kepala Desa Long Nawang.
Tanggal 23 April 2008, pukul 08।00 kami menuju Kantor Kecamatan Kayan Hulu dengan jalan kaki ( 20 Menit ), untuk bertemu dengan Bpk Liman PJOK Kec Kayan Hulu untuk berkoordinasi dan merencanakan MAD Sos dan Peserta yang akan diundang.


Pada hari yg sama kami ( Fas T kab, FK/FT ) melanjutkan perjalanan ke Bandara Long Nawang kurang lebih 1,5 Km dan sempat mampir di Puskesmas long Nawang। Tetapi Bandara sepi tidak ada petugas yang stand by.


Pada hari yg sama juga kami melanjutkan perjalanan ke Desa ke 2. Nawang baru dengan jalan kaki menyusuri sungai dan hutan kurang lebih 35 menit kami tiba di Desa Nawang Baru dan kami menuju Rumah Bpk kepala desa Nawang baru dan diterima Bpk kepala Adat, 15 menit kemudian kami didatangi juga beberapa tokoh masyarakat dan kami mulai memberi sedikit informasi tentang Program. Sekilas mereka sangat antusias sekali terhadap PNPM-MP. ” TERIMA KASIH PAK TERNYATA PEMERINTAH PUSAT MEMPERHATIKAN KAMI YG ADA DISINI ” kata beberapa warga disana


Kurang Lebih 30 menit, kami melanjutkan perjalanan ke desa ke 3 dengan jalan kaki juga, beberapa tokoh mayarakat yang hadir waktu itu, ikut juga mendampingi kami berjalan ke Desa Temuyat dan disinipun kami sangat diterima dengan baik oleh warga masyarakat, krn mereka sangat senang sekali dengan kehadiran PNPM-MP। Komentar yg sama juga kami dengar dari beberapa warga yang hadir,30 menit kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali kerumah dengan jalan kaki, cuaca hujan gerimis menambah segarnya suasana dalam perjalanan kami menuju ke Desa tempat kami menginap।
Tanggal 24 April 2008, kami kembali berkoordinasi dengan RT, tempat FK / FT rencana menetap ( MESS KECAMATAN ), Bpk Moris dari Dinas Perhubungan dan beberapa Tokoh Adat dan Tomas yg ada disini। Kami dpt informasi dr Bpk Moris, kalau hari ini ada Jadwal penerbangan menuju Malinau. Tidak pikir panjang saya langsung menuju Long Apung untuk melakukan perjalanan ke Malinau krn ada kesempatan dan cuaca sangat baik ( Padahal semestinya jadwal baru ada tgl 30 April 2008 ).

KESAN DAN PESAN

I. Kesan
Perjalanan Spektakuler dan menegangkan krn baru pertama kali kami lakukan dgn pesawat kecil dan sempat cemas dlm hati begitu Pesawat bergoyang, kami hanya bisa berdoa dgn satu tujuan Tiba dgn Selamat. Dengan penerbangan yg tidak terlalu tinggi kami juga sempat melihat dan melakukan dukumentasi pada pemandangan yg ada dibawah.
II. Pesan
Satu sisi masyarakat dengan kondisi seperti itu memang tepat sekali mendapatkan sentuhan Pemberdayaan dari PNPM-MP, satu sisi lagi Efektifitas PNPM-MP nantinya bakal dipertaruhkan, dan menjadi tugas kita bersama khususnya Fasilitator bersama masyarakatlah yang akan memikul beban yg begitu berat.

May 02, 2008

LOWONGAN KERJA

Dibutuhkan Tenaga Fasilitator untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM – MP) dengan kualifikasi sebagai berikut :

Syarat Adminstrasi dan kualifikasi Fasilitator Kecamatan :
A. Fasilitator Kecamatan (FK)

1. Lulusan S-1 dengan latar belakang pendidikan semua disiplin ilmu, memiliki IPK 2,25
2. Khusus untuk lulusan D-3 pengalaman minimal 5 tahun dengan latar belakang semua disiplin ilmu
3. Memahami budaya lokasi penugasan dan lebih diutamakan yang dapat berbahasa daerah.
4. Sanggup bertempat tinggal dilokasi penugasan (disemua lokasi PNPM MP Kalimantan Timur)

B. Fasilitator Teknik (FT)
1. Lulusan S-1 Teknik Sipil, memiliki IPK 2,25
2. Khusus untuk lulusan D-3 pengalaman minimal 5 tahun dibidang Teknik Sipil/pemebrdayaan masyarakat
3. Memahami budaya lokasi penugasan dan lebih diutamakan yang dapat berbahasa daerah.
4. Sanggup bertempat tinggal dilokasi penugasan (disemua lokasi PNPM MP Kalimantan Timur)

Syarat Adminstrasi dan kualifikasi Fasilitator Kabupaten :
A. Fasilitator Kabupaten (F-Kab)

1. Pendidikan minimum D-3 dengan pengalaman 10 tahun atau S-1 dengan pengalaman 7 tahun
2. Memiliki pengalaman pada program pemberdayaan masyarakat (bekerja sebagai pendamping) minimum 3 tahun.
3. Latar belakangan pendidikan semua disiplin ilmu
4. Berpengalaman dalam perencanaan, manajemen dan pembangunan kegiatan pemberdayaan masyarakat, pendampingan kelompok masyarakat, pekerjaan sosial serta pendampingan masyarakat lainnya
5. Berpengalaman dalam memfasilitasi kajian terhadap peraturan daerah.
6. Mampu mengoperasikan program Ms. Word, Excel dan Power Point serta mampu menggunakan Internet
7. Sanggup bertempat tinggal dilokasi penugasan (disemua lokasi PNPM MP Kalimantan Timur)

B. Fasilitator Teknik Kabupaten (FT-Kab)
1. Pendidikan minimum D-3 dengan pengalaman 10 tahun atau S-1 dengan pengalaman 7 tahun
2. Memiliki pengalaman pada program pemberdayaan masyarakat (bekerja sebagai pendamping) minimum 3 tahun.
3. Latar belakangan pendidikan Teknik Sipil
4. Berpengalaman dalam perencanaan, manajemen dan pembangunan kegiatan pemberdayaan masyarakat, pendampingan kelompok masyarakat, pekerjaan sosial serta pendampingan masyarakat lainnya
5. Berpengalaman dalam memfasilitasi kajian terhadap peraturan daerah.
6. Mampu mengoperasikan program Ms. Word, Excel dan Power Point serta mampu menggunakan Internet
7. Sanggup bertempat tinggal dilokasi penugasan (disemua lokasi PNPM MP Kalimantan Timur)

Kirimkan Lamaran lengkap yang berisi : CV, Pas Photo 4x6 cm(2 lb), Foto Copy Ijazah dan transkrip Nilai, Foto Copy KTP dan lampiran berkas pendukung CV lainnya, paling lambat Tanggal 14 Mei 2008 ke Alamat:


ADMINISTRATOR WILAYAH PT. INACON LUHUR PERTIWI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
d.a JALAN SENTOSA DALAM I NO. 23 RT 52, KEL.SUNGAI PINANG DALAM SAMARINDA 75117, TELP/FAX : 0541-744040

May 01, 2008

MALINAU

Malinau 23-26 April 2008

Berawal dari pemetaan pelaporan yang terkumpul bulan februari maret 2008 dan arus komunikasi dari malinau ke provinsi yang memang sangat tersendat baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy akhirnya aku putuskan mengajukan Rencana Perjalanan Dinas Ke kabupaten Malinau yang pada bulan maret 2008 tidak terealisasi।

Tanggal 23 April 2008 pukul 06 pagi aku mulai bertolak dari Samarinda ke Balikpapan dengan menggunakan Travel॥2 jam 30 menit akhirnya aku sampai juga di Bandara Sepinggan Balikpapan karena jadwal penerbanganku ke Tarakan jam 9।15 segera aku check in..dan aku menunggu diruang tunggu bandara dan alhamdulillah pukul 9.30 wita ada panggilan keberangkatan dan aku naik pesawat mandala...perjalanan sepinggan balikpapan – juwata tarakan ditempuh 45 menit. Pukul 10.30 aku sampai di tarakan dan aku lanjut mencari ojek ke pelabuhan.....dengan Rp. 20.000,- sampailah aku di pelabuhan untuk melanjutkan ke kabupaten malinau. Aku harus menunggu 1,5 jam keberangkatan speedboad ke malinau berangkat tepat pukul 12.00 wita. Berangkatlah aku dengan naik speedboad, kulihat riak air laut sekitar lepas dari pelabuhan tarakan, kupandang jauh hanya ada air membentang goncangan – goncangan speedboad ditambah angin yang masuk dari jendela cukup membuat pening kepalaku dan terpaksa aku harus mencoba tidur agar tidak terlanjur pusing...dan terlelaplah aku...sesekali aku terbangun karena terantuk dinding speed...2 jam speed berhenti sebentar di pinggir titian dan kubaca Selamat datang di Kabupaten Tana Tidung aku tanya di bapak disebelahku ”masih jauh-kah malinau pak...!! “1 jam lagi” Jawab bapak disebelahku. Dan akupun menikmati pemandangan disebelah kananku tidak tahu pohon apa tapi kelihatan indah sekali diterjang-terjang ombak sungai.

Jam 15.30 Wita aku sampai juga di Pelabuhan Kab. Malinau , dan banyak orang menawari ojek kemana pak..dan akupun dibawa ojek...aku minta diantar ke Tanjung Belimbing Kantor dimana Kantar F-Kab...15 menit aku sampai. F-Kab Pak Anang Widodo dan 5 orang FK sedang mengadakan IST persiapan Pelatihan KPMD. Sedangkan FT-Kab Pak Budi Riyanto sudah berangkat ke Kecamatan Kayan Hulu Kecamatan perbatasan dengan Malaysia dengan kedua Fk (Ramli FK dan Purwo FT) tidak bisa dikontak selepas mereka berangkat entah sampai atau hilang...tetepi yang jelas mereka sudah sampai di kecamatan Kayan Hulu karena sang pilot dan pesawat yang mengantar sudah kembali ke bandara malinau. Akupun minta diantar mencari penginapan untuk istirahat melepas kepenatan perjalanan seharian.
24 April 08 Pagi jam 8।30 wita aku koordinasai dengan Bapak Lewi PjO Kabupaten terkait tugas perjalanan dinasku diantaranya dipeolehnya arus perolehan data dari desa, kecamatan , kabupaten dan beliaupun cerita panjang lebar tentang kesulitan-kesulitan di malinau terkait 2 kecamatan malinau barat dan malinau utara dimasukkan di kategori kecamatan Normal. Akupun penasaran sesulit apakah du kecamatan itu...selepas aku koordinasi dengan PjO Kabupaten aku tanya pada pak anang Jauhkah untuk ke Malinau Barat, beluai menjawab paling hanya 6 kilometer dari sini (Kantor kabupaten) akhirnya aku diantar ke kecamatan dan bertemulah aku dgn Mai Harwati (FT) dan Maya Lamba (FK) saya minta mereka cerita desa – desa yang dianggap mereka sulit dijangkau. Penasaranku semakin ingin tahu 3 desa dari 9 desa yang dianggap sulit. Berangkatlah aku dengan 2 org FK dan Apk anang ke Desa Punang Bengalun naik motor....sungguh cukup membuat pantat ini tipis॥2 jam perjalanan untuk mencapai desa Punan yang merupakan komunitas Suku Dayak Punan yang menurut cerita adalah Golongan Dayak yang paling bawah...jalan menuju kedesa masih jalan tanah dan jalan satu-satunya ke punan. Penduduk Desa Punan adalah berladang yang berpindah.. sehari mereka berburu untuk makan pada hari itu...menurut salah seorang ibu disana mereka makan sehari hanya sekali..selebihnya ya makan singkong/ ubi-ubian dari hutan...untuk mengumpulkan mereka juga susah kadang 3 hari baru pulang dari hutan...penduduk Desa Punan hanya 2 RT, dengan 26 KK. Jam 2 siang aku dan teman-2 kembali ke kantor F-Kab. Setelah istirahat sebentar jam 3 sore mulai aku melihat Komputer Kantor yang dipakai membuat laporan. Memang aplikasi dabase yang pernah saya copykan diCD hasil rakor Provinsi bulan Februari 2008 tidak bisa dijalankan, setelah kulihat memang instalasi system dan officenya cukup minim sehingga untuk database sering terjadi debug. Terpaksa aku instal lagi dan mempartisi Harddisk sebagai media penyimpan data. Sekitar jam 5 sore selesailah pekerjaan instalasi database dan setting operating system dan siap untuk menjalankan Database protak, SIP, Masalah, Training dan dbase ekonomi. Kemudian untuk OJT menjalankan berbagai aplikasi tersebut kami lanjutkan besok hari jum’at 25 April 08.

Pagi pukul 9 aku sudah dijemput Pak Anang dan kebetulan Pak Budi sudah kembali dari kec। Kayan Hulu. Dan sedikit cerita perjalanan beliau ke wilayah perbatasan dengan serawak (Akan diceritakan oleh Pak Budi tersendiri). Mulailah aku OJT Pak Anang dan Pak Budi untuk menjalankan dbase SIP, dbase Protak dan alhamdulillah lancar cepat langsung bisa, mudah-mudahan setelah operator yang baru sudah bisa di OJT-Kan kembali karena operator yang lama keluar.

Siang selepas Sholat Jum’at kami teruskan OJT pengiriman email ke provinsi, berhubung di Kab. Tidak ada sambungan telepon terpaksa menggunakan modem GPRS kepunyaan Pak Agus (F-Kab PPU yang masih tak bawa karena masih garansi percobaan) dengan kartu im-3 kucoba instal dan konek internet dan succesfully connection. Akhirnya kami browsing dunia maya, mulai dengan buka email, kirim email laporan protak ke provinsi dan chating dengan YM. Akhirnya modem GPRS harus ditinggal untuk kepentingan arus komunikasi data dari malinau. Tak terasa jam berjalan terus pukul 21 sudah dan aku terasa sangat capek dan tidurlah aku di kasur penginapan karena besok pagi setengah sembilan aku harus naik speedboad perjalanan pulang.